Kisah Merapi

Gunung merapi memang terletak cukup dekat dengan kota Yogyakarta di jawa tengah. Gunung ini merupakan gunung teraktif didunia, setiap dua sampai tiga tahun sekali, selalu terjadi letusan di merapi. Setiap letusan yang terjadi tentunya meninggalkan banyak kisah bagi para penduduk di sekitarnya, baik itu kisah sedih, indah, sampai kisah yang mengerikan. Inilah beberapa kisah-kisah mereka.....

Kisah Indah Merapi

Setiap kali Merapi meletus pasti mengeluarkan berbagai macam material dari dalam bumi. "abu yang disemburkan merapi, membuat tanah di lereng gunung ini jadi subur" cerita seorang ibu petani anggrek, menurut ibu itu, abu dari Merapi menjadi pupuk tambahan bagi tanamannya. Anggrek-anggreknya tumbuh subur, berbungan banyak, dan laku terjual.
"batu-batuan dan pasir di sekitar merapi juga dapat laku dijual" tegas seorang pemuda yang bekerja di perusahaan penambangan pasir dan batu, setiap hari pekerjaannya adalah menambang pasir dan batu. Yang nantinya menjadi bahan untuk digunakan untuk pembangunan rumah dan gedung.
Akibat letusan Merapi, persedian pasir dan batuan di sekitarnya memang menjadi sumber yang berlimpah. Pasir dan batu hasil dari letusan merapi menjadi sumber penghasilan untuk penduduk setempat, terutama di sekitar lereng merapi.

Kisah Sedih

Seorang kakek yang tinggal dilereng merapi, mempunyai kisah yang berbeda. Kisahnya tidaklah seindah kisah ibu petani anggrek dan pemuda penambang. "setiap 2 sampai 3 tahun, selalu terjadi letusan-letusan kecil di merapi. Tapi pada tahun 1930, terjadi letusan besar," cerita kakek itu. Bencana itu menyebabkan belasan desa hancur. Seribu lebih penduduk desa tewas. Bahkan keluarga si kakek banyak yang menjadi korban.

Setelah letusan tahun 1930, gunung yang tingginya hampir 3.000 meter ini beberapa kali meletus lagi. Si kakek terpaksa ikut mengungsi bersama penduduk desa lainya untuk menyelamatkan diri. Walaupun demikian, ia selalu kembali ke desanya setelah semua aman. Sebab, kakek ini sangat mencintai desanya.

Kisah Wedhus Gembel

Setiap mendengar berita tentang letusan Merapi, pasti terdengar juga kisah Wedhus Gembel. Loh, memangnya ada monster kambing gimbal keluar dari merapi ??? Tidak, bukan monster. Memang dalam bahasa jawa Wedhus Gembel berarti kambing gimbal. namun, itu adalah sebutan untuk awan panas yang keluar dari mulut merapi. Wujud awan panas ini menyerupai kawanan kambing yang berbulu lebat dan keriting sehingga oleh penduduk sekitar awan panas sering di sebut Wedhus Gembel.
Awan panas ini terjadi karna panasnya suhu di dalam perut gunung. suhunya ketika di keluarkan sekitar 500 - 600 derajat celcius. Wuiiih, air aja untuk mendidih cuma 100 derajat celcius. Ini, enam kali lipatnya !! Apalagi kecepatan terbang wedhus gembel ini sekitar 200 km/jam. Pasti, Motor bebek kalah semua tuh !
Itulah sebabnya, sebelum merapi meletus, penduduk di sekitar merapi harus mengungsi.
Kisah di Pengungsian

saudara-saudara kita yang ada dipengunsian juga memiliki kisah tersendiri. Ketika mengungsi mereka hanya membawa barang seadanya. Mereka tidur berderet-deret beralaskan tikar. Mereka juga terpaksa tidak bisa beraktifitas seperti biasa untuk sementara waktu.

Hmm, itulah Merapi dengan segala kisahnya.